Hahay, guys… Nah, sekarang gue mau berbagi sesuatu nih, ini
soal sebuah film yang beberapa hari yang lalu gue tonton untuk yang kesekian
kalinya. So, it’s the description from
me. Check this out, :D
Oke guys, seperti tadi gue bilang, gue baru beberapa hari
yang lalu gue nonton sebuah film yang menurut gue bagus. Bagus dari segi isi
ceritanya dan cara penyampaian di film itu. Mungkin dari temen-temen disini
yang ngebaca blog gue tau judul film ini, “Fireproof”.
Film rohani yang menceritakan sebuah kisah tentang sepasang suami dan istri
yang dalam kehidupan rumah tangganya sedang mengalami masalah. Si suami yang
bekerja sebagai pemadam kebakaran di kota Albany yang jam kerjanya tidak tentu
dan istri yang bekerja di sebuah rumah sakit, berangkat pagi pulang malam.
Tentu saja kalian juga tahu bahwa masalah yang dihadapi oleh keluarga kecil ini
selain waktu dan komunikasi yang tidak bagus diantara mereka berdua adalah
mengenai si Suami yang bernama Caleb Holt kecanduan dengan pornografi yang ada
di internet. Hal inilah yang menyebabkan istrinya yang bernama Catherine Holt
menjadi marah dan tidak memperhatikan lagi kehidupan rumah tangga yang mereka
jalani. Selain itu keegoisan dari Caleb yang menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membeli sebuah perahu. Padahal ibu dari Catherine sedang
sakit dan membutuhkan perawatan kesehatan yang layak. Catherine menjadi
deperesi dan tidak mempercayai Caleb lagi. Ini adalah kisah awal dari keluarga
kecil yang dalam perjalanannya diubahkan oleh Tuhan.
Lalu, bagaimana kelanjutan ceritanya? Apa yang menjadi titik
poin dalam cerita film ini? Disini gue mau sharing tentang apa yang udah gue
dapet mengenai inti dari cerita “Fireproof” ini.
- Pertama.
Sebuah keluarga dapat berdiri karena didalamnya ada unsur
Allah yang menjadi poin utama dalam kehidupan rumah tangga mereka. Pengenalan
akan Allah sebelumnya akan menjadi dasar di dalam diri mereka untuk membangun
kehidupan berkeluarga yang harmonis. Pengenalan akan Allah itu akan membuat
karakter mereka diperbaharui dari hari ke hari sehingga menjadi dewasa serupa
dengan Kristus dan dapat menghadapi masalah secara dewasa rohani. Oleh karena
itu pengenalan akan siapa Allah dalam hidup kita menjadi sangat penting sebelum
kita bertindak apapun.
Dalam kasus di film ini Caleb, sebagai kepala keluarga
Kristen dirinya hanya berpegang pada prinsip hidupnya sendiri. Dirinya belum
mendasarkan keseluruhan kehidupannya pada pimpinan Allah, dia juga masih egois terhadap
orang lain. Apabila sebelum pernikahannya dia sudah mengenal siapa Allah bagi
hidupnya maka dia akan dapat membawa keluarganya pada kehidupan yang Allah
inginkan. Juga Catherine dapat menganggap Caleb sebagai suami yang layak untuk
dihargai.
Lewat sebuah buku yang ditulis oleh ayah Caleb, maka Caleb
pun memulai mengubah perilakunya kepada istrinya, Catherine. Dalam 40 hari
Caleb beruasaha melakukan hal-hal yang ditulis di dalam buku tersebut, yang
tidak lain adalah pengalaman dari ayahnya sendiri. Jatuh bangun Caleb melakukan
hal-hal yang disarankan dalam buku itu. Respon dari Catherine yang masih
biasa-biasa saja, bahkan tidak menganggap perubahan sikap dari Caleb bahkan
berfikiran negative terhadap sikap yang ditunjukkan oleh Caleb sekarang ini (menduga
bahwa Caleb akan meminta bercerai dari Catherine). Namun, lewat semangat,
dorongan serta sharing pengalaman dari ayah Caleb akhirnya Caleb sadar bahwa
yang harus diubah terlebih dahulu adalah hubungannya dengan Allah. Caleb mulai
kembali berdoa dan mendoakan Catherine istrinya. Meski sikap Catherine
terhadapnya belum juga berubah, tapi Caleb tetap setia dengan sikap-sikap yang
ditunjukkan ayahnya dalam buku itu.
Kita bisa melihat ketika seorang pribadi Caleb telah
menemukan arti Allah bagi hidupnya, maka perubahan-perubahan akan terjadi dalam
kehidupannya, meski tidak langsung tapi sudah berlangsung-sedikit demi sedikit.
- Kedua
Point kedua yang akan saya sharingkan adalah tentang re-komitmen
atau komitmen kembali. Di akhir cerita akhirnya Caleb dan Catherine mengulang
janji pernikahan mereka dihadapan Pendeta dan jemaat. Disana mereka berdua
telah benar-benar memahami apakah makna dari sebuah hubungan pernikahan.
Berbagai hal yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga mereka sebelumnya
menjadi pelajaran bagi mereka.
Proses rekomitmen ini tidak berlangsung begitu saja. Bagi
Caleb dan Catherine membutuhkan usaha yang besar sekali untuk membangun
komitmen diatas lembaga pernikahan yang mereka jalani. Ketidakpercayaan
Catherine terhadap perubahan sikap Caleb awalnya mengganjal proses rekomitmen
yang mereka lakukan di akhir cerita film Fireproof ini. Tapi dengan sikap yang
menghargai Catherine, Caleb tetap berharap agar Catherine kembali memikirkan
pernikahan mereka dan tidak mengakhiri rumah tangga mereka lewat perceraian.
Hingga di suatu titik yang membuat mata Catherine terbuka
kalau Caleb masih ingin mempertahankan pernikahan mereka, yaitu saat Caleb
memerikan tabungannya untuk membayar tagihan kesehatan dan kursi roda bagi ibu
Catherine. Hal itu dipake Allah untuk membukakan mata Catherine bahwa Caleb
masih menginginkan untuk hidup bersama dengan Catherine.
Komitmen atau rekomitmen membutuhkan suatu atau mungkin
lebih banyak pengorbanan.
- Ketiga
Hal ketiga ini yang ada di otak gue saat kembali melihat
film Fireproof beberapa waktu lalu, yaitu komunitas (relasi persahabatan) dan
konseling.
Apa hubungannya dua hal tadi, komunitas dan konseling
terhadap masalah yang dihadapi Caleb dan Catherine? Sangat sangat jelas sekali
terlihat bagaimana perbedaan komunitas (relasi persahabatan) yang dijalin oleh
Caleb dan Catherine. Bukan bermaksud membedakan teman-teman mereka berdua,
tetapi sangat berbeda sekali dampak yang diberikan oleh sahabat-sahabat yang
mengelilingi Caleb dan Catherine.
Caleb dengan sahabatnya dan Catherine dengan teman-temannya
itu. Ketika Caleb bersama dengan sahabatnya ia bercerita mengenai masalahnya,
sahabatnya memberikan alternatif solusi yang bisa dikatakan baik bagi Caleb
(dari segi gue yang nonton filmnya). Sementara teman-teman Catherine,
memberikan alternative solusi yang kurang mendukung hubungan Catherine dengan
Caleb, dan malah menjelek-jelekan Caleb.
Penting bagi sepasang suami istri atau bahkan yang baru
pacaran kalau mereka memiliki teman-teman di komunitas yang benar. Bahkan
mereka memiliki seorang yang bisa dikatakan mentor. Mentor ini berfungsi ketika
kita butuh curhat mengenai masalah kita dengan pasangan maka dia yang akan
memberikan nasehat. Nah, karena fungsi dari mentor ini cukup penting, kita
nggak bisa asal milih aja orang yang bisa kita anggap sebagai mentor (engg,
kalo bahasanya terlalu tinggi kita pake istilah kakak aja yah). Kita perlu
seorang kakak yang benar-benar memahami keadaan dan kondisi kita, terlebih lagi
seorang kakak yang bener-bener bisa ngasih masukan tentang hal-hal yang akan
jadi pilihan hidup kita. Karena ini nggak main-main maka gue saranin aja
mungkin kakak atau orang tua rohani kita bis jadi alternative pilihan pertama.
Kakak atau orang tua rohani kita, yang pertama jelas bakal
ngebimbing kita untuk tidak lepas dari Tuhan. Coba bayangin kalo ternyata yang
ngasih kita masukan ini adalah orang yang jauh, bahkan nggak kenal sama Tuhan. You
got it? Yang kedua kakak atau orang tua rohani kita bisa mendoakan kita dengan
pokok doa yang khusus. Hei, jangan remehkan kuasa doa ya, apalagi doa orang
benar J.
Ketiga, kakak atau orang tua rohani kita sudah pasti nggak akan bocorin semua
yang sudah kita keluh kesahkan sama mereka. Bahkan mereka memberikan pandangan
buat kita soal alternative-alternative pilihan yang akan kita ambil lengkap
dengan akibat dan juga hasil yang akan kita dapat, karena mungkin saja mereka
pernah mengalami sendiri masalah tersebut.
Eitt, tips sekali lagi. Bagi kamu yang belum punya kakak
rohani kamu bisa minta itu sama Tuhan, berdoa. Kakak rohani ini HARUS cowok
sama cowok dan cewek sama cewek. Jangan dicampur ya, bukan es teller! J
Sekarang gue bakal bahas tentang cerita di film Fireproof.
Ketika Caleb ngobrol dengan sahabatnya dan juga ayahnya, Caleb memang mengalami
suatu pertengkaran di dalam hatinya. Seakan-akan mereka tidak mengerti
keinginan Caleb. Tetapi saat sahabat Caleb dan ayah Caleb dengan kesetiaan dan
kepercayaan penuh pada Caleb memberikan pemahaman dan pengertian kepada Caleb,
akhirnya Caleb sadar dan mengerti apa yang seharusnya dia lakukan. Memang
awalnya berat dan merasa mustahil untuk dilakukan mengingat kondisi dalam
keluarga Caleb sangat berantakan. Namun, pada akhirnya Caleb sanggup
melakukannya. Caleb mau mendengarkan dan melakukan apa yang disarankan oleh
sahabatnya dan ayahnya.
Sementara Catherine, dia lebih memilih mendengar perkataan
dari sahabt-sahabatnya yang kurang baik. Dia tidak berfikir panjang karena
hidupnya sudah sangat rumit sekali dan tidak ada orang yang dia rasa mampu
mendengarkan keluh kesahnya dengan baik. Catherine sudah sangat frustasi dengan
keadaan ibunya dirumah, yang tak mau bicara dengan siapapun, kondisi rumah
tangganya dengan Caleb, dan pada akhirnya ia bertemu dengan seorang dokter di
tempatnya bekerja, dan menjadi akrab, padahal dokter tersebut sudah mengetahui
bahwa Catherine telah bersuami. Andai saja Catherine dapat memilih lingkungan
dan komunitasnya, mungkin ‘prahara’ rumah tangganya dengan Caleb akan dapat
segera ditangani sedini mungkin. Kalian semua ingat salah satu sceane ketika
jam makan siang, Catherine dihampiri oleh salah seorang rekan lamanya yang
benar-benar prihatin dengan keadaan Catherine. Dia mencoba berbicara dengan
Catherine dari hati ke hati, namun sia-sia saja, karena Catherine menganggap
dia terlalu ikut campur dengan masalah
yang sedang dihadapi oleh Catherine. Bila Catherine bisa melihat dari sudut
pandang yang lain, bisa jadi rekan kerjanya itu dapat dia minta menjadi kakak
rohaninya. Catherine lebih memilih pilihan hidup yang lain.
Komunitas yang kita punyai menggambarkan diri kita ini
seperti apa, sementara konseling dengan orang yang tepat akan membantu
menyelesaikan masalah kita.
Nah, dari ketiga poin diatas kita sudah belajar untuk
menjadi seseorang yang lebih baik. Awal perjumpaan kita dengan Allah menentukan
pokok arah kehidupan kita, komitmen dan rekomitmen kita kepada Allah membuat
kita mengerti apa yang seharusnya kita lakukan dan berusaha untuk hidup di
dalam komitmen tersebut, sementara hubungan kita dengan orang lain dan
komunitas yang kita ikuti dapat memperlihatkan kita kepada orang lain diluar
sana siapakah diri kita.
Well, cukup
ringkas bukan deskripsi yang gue bisa tulis di dalam postingan ini? Kalo
misalnya ada yang merasa kurang atau menambahkan sesuatu gue sangat terbuka
dengan comment yang kalian berikan. Oke, berakhir ya tulisan gue pada judul
ini. Postingan selanjutnya segera menyusul J
Salam,
#AbK
GodBless ©